Seni Budaya Lokal Sadranan Yang Terus Dijaga Kelestarianya

Klaten - Danramil 09/Prambanan Kodim 0723/Klaten Kapten Cpl Rudi Saputra menghadiri acara Festival seni Budaya Lokal Sadranan di dukuh Sunggingan Kulon desa Pereng Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten. (08/03/23)

 

Baca juga: Presiden Sampaikan Pentingnya Vaksinasi Serentak Indonesia

Tampak hadir pada acara Festival Seni Budaya Lokal Sadranan yang diselenggarakan setiap satu tahun sekali tersebut, Danramil Prambanan Kapten Cpl Rudi Saputra, Camat Prambanan Puspo Enggar Hastuti, SE., Kapolsek Prambanan AKP Edy Prasetyo, SH., MH., Kepala desa Pereng Purwanto beserta perangkat, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat serta warga masyarakat Desa Pereng.

 

Baca juga: Ombusdman RI Minta Kemensos Tindaklanjuti LAHP, Berikut Temuan Lembaga Pengawas Pelayanan Publik Tersebut

Kapten Cpl Rudi Saputra mengatakan Sadranan adalah Tradisi yang masih dilaksanakan masyarakat setempat sebagai wujud syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan juga sebagai warisan nenek moyang dalam kehidupan masyarakat tradisional yang selalu dilakukan setiap bulan Sya' ban.

 

Baca juga: Wakil Komandan Pusat Kesejahteraan Infantri Laksanakan Gowes Dan Bakti Sosial

“Kami hadir disini untuk memberikan support kepada masyarakat dan terus mengajak agar tradisi seperti ini jangan ditinggalkan sebagai wujud dalam melestarikan kebudayaan jawa, ” ungkap Danramil

 

Baca juga: Wujud Empati Danramil 06/Kesugihan Beserta Babinsa Hadiri Pemakaman Almarhum Jenamar Ajam

Lebih lanjut, Danramil juga sangat bangga dengan acara tersebut karena kegiatan semacam ini merupakan wujud dalam mempererat tali silaturahmi serta memperkokoh persatuan antar masyarakat dan untuk menumbuhkan semangat gotong - royong.

 

Baca juga: Sifat Egoisme Dapat Menghancurkan Hubungan

Acara yang terselenggara tersebut diisi dengan serangkaian kegiatan antara lain, kesenian Srandul, Kirab Budaya Gunungan, Fragmen tari Gambyong, Fragmen tari Blendrong, Fragmen tari dadung awuk, doa tahlil bersama dan acara pagelaran seni budaya, dan arak - arak hasil bumi oleh warga masyarakat setempat, sebagai bentuk syukur kepada sang pencipta. (Red)